Aahh…….. ^,^
Tak usah basa basi lagii. Kali ini saya ingin memaparkan bagaimana saya menyikapi isu/informasi yang berkembang di masyarakat sekitar saya.
Apa anda sudah membaca Bali News Edisi kemarin? Jika belum anada bisa mnyimaknya di sini.
Bacanya Disini : Bali News
SMS (Short Message Service ) adalah layanan elektronik yang begitu popular di kalangan masyarakat kita, suatu layanan yang memungkinkan kita berkirim pesan dengan orang lain dalam waktu singkat, cepat. Tepat. Disamping semua keuntungan yang kita dapat, acap kali layanan seperti ini juga di salah gunakan oleh pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab untuk mendapatkan keuntungannya sendiri.
Topik kali tidak jauh-jauh dari yang namanya SMS, kemarn pagi (24 Januari 2011) daerah tempat saya sedikit “gempar” dengan adanya isu sebuah SMS yang menyatakan akan terjadinya “Bencana Alam”.
Bukan hanya dalam bentuk SMS, bahkan ada yang langsung mengetahuinya setelah mendapatkan telepon dari saudara-saudaranya.
Isi SMS dan informasi yang saya dapat seperti ini :
woy,,
mentemen,,
katnya dilmbok di Pura Batu Bolong ada orang kelinggian. ktnya di bali ma d lmbok bkal kna angin puting bliung. kita umat hindu dsruh ngaturang canang sari segehan bwang jahe 5 tanding, diaturkan di pntu rumah untk nunas pang slamet ring Betara Bayu.
Dan jika di alih bahasakan (Translate) ke Bahasa Indonesia yang baik :
Di Pura Batu Bolong, Lombok dikatakan seseorang mengalami kesurupan dan menyampaikan pesan jika di Bali dan Lombok bakal terjadi bnecana angin puting beliung. dan umat Hindu di bali diminta untuk menghaturkan sesajen berupa canang, dengan di tambah sajen berupa nasi+bawang+jahe sebanyak 5 set (tanding) untuk meminta keselamatan ke hadapan Tuhan sebagai manifestasinya Betara Bayu.
Dan saya pun mempunyai pendapat tentang SMS/pesan ini. 3 hal yang saya tangkap dari pesan ini adalah.
- Gaya Bahasa
- Sesajennya
- Bencana yang Akan Terjadi
Kita lihat pertama-tama dari segi bahasanya.
woy,,
mentemen,,
katnya dilmbok di Pura Batu Bolong ada orang kelinggian.
Terlihat jelas ini merupakan bahasa anak-anak muda jaman sekarang saat berkirim pesan (SMSan) dengan temannya. Jika memang ini merupakan pemberitahuan yang nyata adanya setidaknya bahasa yang digunakan bisa lebih baik dari ini. Namun, terdapat juga kemungkinan jika si pengirim pesan ini mendapatkan Informasinya bukan dalam bentuk SMS, melainkan dari orang tua, orang lain, Dsb. Si pembuat pesan merasa akan lebih cepat jika informasi ini diberitahukan lewat layanan SMS. Dan mungkin si pembuat pesan Masih Muda ^,^.
Kedua, Sesajen yang harus dibuat.
ngaturang canang sari segehan bwang jahe 5 tanding (sesajen berupa canang, dengan di tambah sajen berupa nasi+bawang+jahe sebanyak 5 set (tanding))
Nah, jika dilihat dari sesajennya… sesajen di atas sebenarnya sesajen yang biasa digunakan pada saat Kajeng Kliwon ( Hari khusus umat hindu yang datangnya setiap 15 hari sekali yang mewajibkan umat Hindu menghaturkan sesajen berupa di atas).
Ketiga, Bencana yang akan terjadi.
di Bali dan Lombok bakal terjadi bnecana angin puting beliung
Di lihat dari fakta di lapangan (daerah temta saya tinggal) memang benar di Bali sedang dilanda hujan yang selalu mengguyur seminggu belakangan dan disertai angin kencang dan petir. Berikut dua berita yang menyatakan memang benar di Bali sedang dilanda hujan yang disertai angin kencang.
Saya kutip langsung di harian pagi Bali Post.
25 Januari 2011 | BP
Puting Beliung di Kuta 17 Rumah Hancur, 5 Kendaraan RusakMangupura (Bali Post) –
Puting beliung kembali melanda Badung, Senin (24/1) kemarin. Akibatnya terjadi sejumlah kerusakan di sejumlah wilayah di Badung. Belasan rumah di Legian, Kuta, atapnya hancur akibat angin ini. Di Desa Sobangan, Mengwi, sebuah pohon besar roboh dan berdampak ikutan robohnya sembilan tiang listrik.
Cuaca ekstrem mulai terjadi sekitar pukul 13.00 wita. Angin mulai kencang disusul hujan gerimis. Puncaknya terjadi sekitar pukul 13.30 wita.
Di Legian Kelod, tepatnya di Jalan Sriwijaya, angin berembus sangat kencang dan berputar-putar. Cuaca yang begitu ekstrem ini langsung membuat warga panik. Hanya dalam hitungan menit, kawasan Jalan Sriwijaya, Gang Darma Kerti dan Gang Batako, Legian Kelod porak-poranda. Atap-atap rumah yang terbuat dari genteng dan seng beterbangan. Kerusakan juga menimpa artshop dan toko. Bahkan, bangunan Koperasi Kuta Mimba juga mengalami kerusakan. Selain itu, sebuah pohon besar di Stadion Tri Sakti Legian juga tumbang dan menimpa tembok stadion.
Di Jalan Dewi Sri, Gang I, rumah Made Dedi hancur akibat tertimpa pohon mangga yang roboh akibat tiupan angin. Angin kencang di seputar jalan ini juga menyebabkan genteng rumah warga hancur. Puing-puing kerusakannya bahkan menyebabkan sekitar enam sepeda motor dan sebuah mobil rusak cukup parah.
Kabid Perlindungan Masyarakat dan Bencana Alam Kesbangpollinmas Badung Putu Suryawati mengungkapkan, terdapat 17 rumah warga di kawasan Legian yang mengalami kerusakan. Untuk sementara, pihaknya belum bisa memprediksi jumlah kerugian yang diderita. ''Setidaknya ada 17 rumah warga yang rusak, kerugiannya masih kami hitung,'' ujarnya.
Menurut informasi, di Banjar Selat Sobangan, sebuah pohon tumbang menimpa kabel listik PLN. Akibatnya, sembilan tiang listrik roboh.
Cuaca ekstrem juga menyebabkan tumbangnya sebuah pohon di pasar tradisional Sempidi. Pohon angsana di pasar tersebut tercabut dari akarnya dan menimpa bangunan pasar. Lurah Sempidi I Gusti Putu Aryawan langsung mengerahkan tenaga kebersihan kelurahan untuk membersihkan areal setempat.
Dan
» Berita Kabupaten 25 Januari 2011 | BP
Angin Kencang Robohkan Pohon BeringinPedagang Bubur Tewas, Enam Warga Luka-lukaGianyar (Bali Post) –
Angin kencang yang menerjang wilayah Gianyar, Senin (24/1) kemarin, mengakibatkan bangunan balai bengong, tower, tiang listrik dan sejumlah pohon tumbang. Bahkan, terjangan angin kencang itu menyebabkan pohon beringin di Banjar Pejengaji yang berumur ratusan tahun tumbang. Tumbangnya pohon besar tersebut menimpa balai banjar, pos kamling dan tujuh warga. Akibatnya satu warga tewas dan enam lainnya luka-luka.
Ketujuh orang tersebut Ni Nyoman Puri (48) meninggal dunia, Nyoman Lanus (75) mengalami kaki kiri patah, Nyoman Reca (66) mengalami kaki kanan patah, A.A. Gede Rai Oka (66), Wayan Mukun (61), Nyoman Bukayasa (40), I Made Warung (51) yang hanya mengalami luka ringan.
Kesaksian Made Padat, peristiwa tersebut bergitu cepat. Saat kejadian, dirinya baru saja meninggalkan pos kamling yang berada di sebelah timur pohon beringin. Korban Ni Nyoman Puri sempat menawarkan bubur kepadanya sebelum pergi. Saat itu, korban Ni Nyoman Puri berada sebelah timur pohon beringin. Sedangkan di pos kamling, duduk A.A. Gede Rai Oka, Nyoman Reca dan Nyoman Lanus. Sementara yang lainnya sedang bersantai di sekitar tempat tersebut. Tak lama kemudian angin kencang datang dan pohon beringin langsung tumbang. Selain menimpa pos kamling, pohon juga menimpa atap Balai Banjar Pejengaji.
Peristiwa tersebut mengejutkan warga hingga sempat dibunyikan kukul bulus. Warga pun menyeruak keluar rumah dan memberikan pertolongan kepada korban. Di tengah hujan turun, evakuasi dilakukan oleh warga. Korban Ni Nyoman Puri ditemukan dalam posisi menghadap ke selatan, dengan dada bersentuhan dengan teras pos kamling. Sedangkan dua orang lainnya, Lanus dan Recan bagian kakinya terjepit dan mengalami luka dan kini masih dirawat di RS Sanjiwani Gianyar.
''Saat diberikan pertolongan Ni Nyoman Puri masih dalam keadaan sadar. Namun dalam perjalanan ke puskesmas, korban mengembuskan napas terakhirnya,'' kenang Made Padat.
Kepala UPT Puskesmas Tegallalang A.A. Oka Barata mengatakan, dari hasil pemeriksaan luar, luka serius yang dialami korban pada bagian dada. Tulang rusuk korban remuk, diperkirakan jantung dan paru-paru korban mengalami luka serius, sehingga membuat korban tak bisa tertolong lagi.
Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati didampingi Kadis PU I Nyoman Nuadi langsung meninjau lokasi. Korban Ni Nyoman Puri langsung mendapatkan santunan. Pascabencana tersebut, Bupati mengimbau masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan.
Delapan Titik
Sementara itu, pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan terdapat delapan titik yang kena imbas angin kencang. Selain pohon beringin tumbang di Pejengaji, bangunan balai bengong yang ada di kuburan Desa Adat Gianyar dan Desa Adat Beng juga roboh.
Begitu pula dengan keberadaan tower Pemkab Gianyar yang digunakan sistem online di bidang keuangan yang baru ini di-launching Bupati Gianyar roboh menimpa atap gedung Kantor Bagian Pemerintahan (Tapem). Suara ledakan yang cukup keras tersebut membuat pegawai bagian Tapem yang ada di lantai dua berhamburan keluar. Bahkan, di antaranya ada yang langsung berlindung di bawah meja. Atap dan plafon gedung Tapem rusak. Sedangkan dua titik lagi hanya merupakan kejadian pohon tumbang yang merintangi jalan di jalan menuju Desa Siangan dan jalan raya Pejeng.
Penutup.
Saya sendiri menanggapinya masih bingung antara percaya dan tidak. Dan saat ini saya sangat percaya akan Kebesaran Tuhan. ^,^
Salam.
Sumber : Bali Post [[Baca Selengkapnya....]] "SMS ( Page Bali News )..."